- Home
- Pendidikan
- Organisasi BERSAMA bersinergi dengan BNN Gelar Seminar “Membebaskan Anak Bangsa Dari Cengkraman Darurat Narkoba”
Organisasi BERSAMA bersinergi dengan BNN Gelar Seminar “Membebaskan Anak Bangsa Dari Cengkraman Darurat Narkoba”
Pada Kamis, 13/8/2020 dari pukul 2 siang hingga 5 sore, sebuah Organisasi BERSAMA yang di ketuai Mayjen Pol. (Purn) Drs. Putera Astaman, bersinergi dengan BNN dan Paguyuban Media Online menghelat Webinar Nasional menggunakan Zoom bertajuk “Membebaskan Anak
Bangsa Dari Cengkraman Darurat Narkoba” untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Ke-75.
Nuansa yang diambil dalam webinar ini bertema perjuangan dengan pemilihan Topik diatas, mengingat perjuangan anak bangsa berupaya membebaskan diri dari bahaya laten narkoba selama puluhan tahun, dimana setiap hari angka manusia terlibat cengkraman Narkoba terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pada Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2016, Bapak Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa kita (Indonesia) sudah dalam kondisi darurat narkoba, dan Beliau mengumandangkan Indonesia Perang Melawan Narkoba.
Situasi darurat narkoba dibuktikan bahwa narkoba telah merasuk di semua lini, juga pada generasi muda kita, kalangan mahasiswa, pelajar tingkat SLTA, SMP dan SD, bahkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Narkoba tidak hanya beredar di kota-kota besar tapi telah merasuk sampai ke pelosok desa, sehingga tidak ada satu desa pun yang masih steril dari narkoba. Kemudian Bapak Presiden menyebutkan bahwa anak bangsa yang terjebak sebagai pecandu narkoba berjumlah 5,1 juta orang dan angka kematian akibat penyalahgunaan narkoba, sesuai laporan kepala BNN RI kepada Bapak Presiden, setiap hari 40-50 orang generasi muda kita mati karena narkoba.
Di lain pihak release Komisioner Bidang Kesehatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 6 Maret 2018 menyatakan bahwa: “Dari total 87 juta anak, maksimum 18 tahun, ada 5,9 juta anak yang tercatat sebagai pecandu (6,78%)’’ dan dinyatakan pula bahwa trend ini akan terus mengalami peningakatan, baik modus maupun pola penyebarannya.
Release Kepala BNN RI Februari 2018 menyebutkan bahwa pengguna narkoba di Indonesia mencapai 6,4 juta orang dan kebutuhan narkoba per-minggu bagi penggunanya mencapai 6 ton.
Menghadapi kejahatan luar biasa ini Bapak Presiden selain menegaskan Perang Melawan Narkoba, mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa agar bersinergi: Pesantren, Universitas, Kementerian, Lembaga, Kabupaten/Kota, Propinsi .. Semuanya!
Dalam sambutan HANI 2016 tersebut presiden menegaskan lagi “Saya perlu ingatkan semua harus bersinergi mulai BNN, Polri, Kementerian, Lembaga, LSM, Masyarakat, semua harus betul- betul melakukan langkah-langkah yang terpadu untuk melawan narkoba, langkah-langkah yang progresif yang mengalahkan kelicikan para pengedar narkoba. Dan tidak kalah penting semua harus menghilangkan ego masing-masing, ego sektoral. Dengan kekuatan dan kecerdasan kita bersama sekali lagi, kita kejar, kita tangkap, kita hajar para pengedar narkoba, baik yang besar, sedang, kecil sampai kita kuatkan lagi jaringan sosial dan budaya yang bisa menjadi BENTENG mencegah menjamurnya narkoba.”
Laporan kepala BNN RI pada HANI 2020 menyebutkan hasil penelitian BNN RI bekerjasama dengan pusat penelitian masyarakat dan budaya LIPI tahun 2019, trend prevalensi penyalahagunaan narkotika di Indonesia setahun terakhir sebesar 1,80% atau setara dengan 3.419.188 orang.
Sedangkan angka prevalensi 2011 sebesar 2,40% atau setara dengan 4.530.000 orang. Dengan demikian tercatat penurunan sekitar 1 juta pecandu. Di bidang supply reduction BNN RI bersama Polri berhasil mengungkap 6,9 ton sabu dan 1,36 ton ganja, menggagalkan penyelundupan 2,06 ton dan 17,4 ton narkotika bekerjasama dengan Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik Malaysia. Dan sejumlah pengungkapan lain di seluruh tanah air yang hasilnya cukup menggembirakan.
Tantangan dan bahaya narkoba ini belum menurun secara signifikan seperti yang diharapkan oleh kita semua. Masih diperlukan strategi dengan sinergitas implementasi yang lebih terpadu antara Pemerintah (GO) dan Masyarakat (NGO). Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan operasional dalam bentuk Inpres Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN yang perlu dipedomani dan diimplementasikan oleh seluruh komponen bangsa. Untuk itulah webinar ini kita selenggarakan agar dapat kita inventarisir dan diskusikan pemikiran-pemikiran tentang solusi membebaskan anak bangsa dari cengkraman darurat narkoba.
Dalam pembahasannya beberapa pemateri mengungkapkan mengenai bahasan yang disampaikan dalam Webinar Nasional kemarin, beberapa pemateri diantaranya :
- Dra. Yunis Farida Oktoris Triana, M.Si – Deputi Rehabilitasi BNN RI Berbicara tentang hal-hal strategis menyangkut kebijakan Pemerintah c.q. BNN RI, terutama yang berkaitan dengan bidang rehabilitasi.
- Komjen Pol. (Purn) Drs. Ahwil Lutan, SH, MM, MBA – Koordinator Staf Ahli BNN RI Berbicara tentang hal-hal strategis berkaitan dengan Implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2020.
- Mayjen Pol. (Purn) Drs. Putera Astaman – Ketua Umum BERSAMA Berbicara mengenai hal-hal strategis tentang Drug Demand Reduction dengan strategi membangun dan membina 3 komunitas (Warga Tama, Warga Karya dan Warga Anti Madat) yang harus dikelola dengan Skala Besar dan berjalan beriringan dengan Implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2020, sesuai surat dari Kepala BNN RI kepada Ketua Umum DPP BERSAMA No. B/2019/VII/KA/PM.00.03/2020/BNN tanggal 8 Juli 2020.
- dr. Kenansa Anjani Natasha Sylva – Generasi muda BERSAMA berbicara tentang membangun dan membina Komunitas Warga Tama, khususnya dalam pembentukan grup-grup Bersih Narkoba (Grup BERSINAR) di kalangan generasi muda dan lain-lain…
Pembicara Penanggap akan menyampaikan tanggapan dalam bentuk pertanyaan, pemikiran dan saran pendapat. Lalu diberikan jawaban atau penjelasan oleh para Narasumber, kemudian disimpulkan oleh Panitia.
Webinar Nasional ini diikuti oleh lebih dari 200 Peserta yang sudah terdaftar dari berbagai unsur Pemerintah dan masyarakat dari berbagai daerah di seluruh tanah air dan dipublikasikan secara luas di media sosial. Diharapkan Webinar Nasional ini menjadi kontribusi kecil dalam bentuk sinergi terpadu antara Pemerintah/GO/BNN RI dengan Non Pemerintah/NGO/Organisasi BERSAMA. Tujuannya hanya satu: Membebaskan Anak Bangsa Dari Cengkraman Darurat Narkoba, sumbangsih kepada tanah air tercinta dalam rangka memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan RI Ke-75.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati kita semua. Aamiin